Friday, May 16, 2014

Ciri-ciri Penipuan Online, Mengenali Karakter Toko dan Penipu online




Semakin majunya dunia teknologi, terutama internet dan dunia online, membuat sesuatu menjadi sangat cepat. Dengan internet kita dapat mengetahui berita atau kejadian-kejadian yang terjadi di belahan dunia lain, beberapa detik atau menit yang lalu.

 



Internet bisa juga menjadi tempat untuk mencari berbagai sumber referensi-referensi yang dibutuhkan. Jadi tidak perlu repot lagi kita pergi ke perpustakaan, mencari buku referensi yang dicari, lalu membuka-buka lembaran dan membaca isinya, lalu kemudian mencatat dan menulis kembali referensi yang dibutuhkan. Sungguh merepotkan, dari segi waktu dan tenaga, merugikan.

Dengan internet, referensi-referensi yang kita butuhkan kemungkinan besar dapat kita temukan melalui pencarian-pencarian kontent situs-situs terkenal. Seperti google, yahoo atau situs-situs pencarian terkenal lainnya.   

Setelah referensi yang kita butuhkan ditemukan. Maka kita dapat menyalin atau mencopy paste artikel referensi tersebut, jadi tidak repot lagi kita mencatat atau menulis ulang.

Internet juga berfungsi sebagai media sosial, yakni media untuk saling mengenal dan berteman, saling berbagi cerita, saling berbagi pengalaman, dan fungsi sosialnya, melalui situs-situs yang secara khusus telah difungsikan sebagai media sosial. Ini sesuai dengan karakter manusia yang dikatakan sebagai makhluk sosial, makhluk yang saling memerlukan makhluk lainnya.

Internet bagaikan sebilah pisau dapur. Dia bisa berguna jika digunakan sebagai fungsinya yang positif, yakni digunakan untuk keperluan memasak. Seperti memotong sayur-sayuran, memotong ikan, dan lain-lain. Namun, pisau dapur bisa menjadi alat yang mematikan, jika digunakan untuk melukai orang lain.

 


Selain berfungsi positif, seperti media sosial, media informasi, media bisnis online dan fungsi positif lainya, ternyata internet bisa juga berfungsi negatif. Seperti pembullyan lewat internet, maraknya berita-berita fitnah yang mengkresditkan seseorang atau lembaga, virus-virus internet, hacker-hacker nakal, berbagai penipuan online dan fungsi negatif lainnya. Dan yang lagi marak adalah penipuan lewat internet atau penipuan online.
   
Pastilah kita pernah dengar berita, baik itu anda sendiri, keluarga terdekat, teman atau kenalan yang pernah kena tipu lewat pembelian online. Barang yang kita pesan sudah ditransfer uangnya, namun barang tersebut tidak sampai-sampai atau tidak dikirim ke alamat pemesan.

Apabila itu sungguh merugikan bagi yang tertipu. Merugikan dari segi harta, karena uang kita hilang. Merugikan dari segi waktu, karena kita harus menghubungi atau sms si penipu berkali-kali, menanyakan mengapa barang yang dipesan belum sampai. Merugikan dari segi perasaan. Hati mangkel, jengkel dan marah kepada penipu, juga marah kepada diri sendiri, mengapa sampai tertipu.

Dengan merangkum segala yang pengalaman orang-orang yang tertipu dan referensi lainnya, kita akan bahas Ciri-ciri Penipuan online dan Mengenali Karakter Penipunya.

Ciri-ciri penipuan dan karakter penipu melalui online internet, yakni :

Hati-hati dengan situs-situs yang terlihat resmi, namun sebenarnya abal-abal. Situs-situs tersebut menjual barang-barang elektronika, utamanya handphone dan gadget mahal.

Sebelum kita memutuskan untuk membeli sebuah barang elektronika dari sebuah situs yang dilihat, maka kenali betul-betul situsnya, biasanya ada beberapa ciri tertentu yang mengindikasikan bahwa ini situs milik penipu.

Ciri-cirinya saya tulis dalam bentuk ke"Hati-hatian"an :

1. Hati-hati terhadap situs bisnis online yang menggunakan blog gratisan dan penampilan blognya terlihat sangat menarik. Penampilan menarik untuk memikat pembelinya. Menggunakan blog gratisan, karena mudah mengaksesnya. Memang tidak semua penjual online yang menggunakan situs blog penipu. Namun, kita wajib berhati-hati.

2. Hati-hati terhadap barang-barang yang ditawarkan harganya sangat murah dari harga resmi atau pasarannya. Di atas 25 % murahnya, bahkan 50 %, dari harga pasaran atau resminya. Misalkan, harga sebuah gadget 2 juta harga pasarannya, ditawarkan dengan harga 1,5 juta atau lebih murah lagi.

3. Hati-hati berikutnya, adalah biasanya di situs penjualnya tertulis data pengiriman, no resi pengiriman, bukti pengiriman-pengiriman barang oleh penjual. Inilah yang patut diamati dan diwaspadai! Perhatikan tanggal pengiriman, pengirim dan penerimanya. Biasanya jika si penjual penipu, ia akan memberikan data resi pengiriman yang lama, yakni resi setahun atau dua tahun yang lalu. Tidak memberikan data, resi pengiriman yang baru, seperti seminggu atau sebulan yang lalu.

4. Hati-hati lainnya. Terhadap penjual yang menawarkan barangnya di situs resmi jual barang baru-bekas, ada beberapa point yang diperhatikan. Yakni, si penjual sudah terverifikasi atau belum. Maka usahakan bertransaksi yang telah terverifikasi. Itu pun anda harus hati-hati, karena beberapa kali kita dengar, penipuan yang dilakukan oleh akun terverifikasi di situs resmi toko jual-beli online.

 


5. Hati-hati dengan penjual yang tidak mau menerima jasa rekber. Pembayaran dengan menggunakan cara rekening bersama. Rekening bersama adalah sebuah jasa keuangan yang menjadi media penghubung, untuk membantu penjual dan pembeli terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Kalau si penjual penipu, tentulah ia menolak jasa rekber. Tentang rekber, bisa dicari keterangannya di artikel-artikel yang membahas khusus tentang rekber tersebut.

6. Puncak kehati-hatian, supaya kita terhindar dari penipuan. Maka moto, "ada barang, ada uang" harus anda terapkan. Usahakan bertemu dengan penjual, setelah deal harga, baru dibayar. Seperti moto jual-beli online resmi "cash on delivery" dan "klik ketemuan deal".

Terakhir, sebelum anda memutuskan mentransfer sejumlah uang, untuk membeli sebuah barang lewat online, maka sebaiknya anda sejenak mengunjungi situs stoppenipuan.com dimana di situs itu diberikan informasi toko-toko penipu online, nomor-nomor rekening penipunya, nomor seluler para penipu, dan cerita-cerita pengalaman orang-orang yang pernah tertipu.

Itulah sedikit tips dari saya, semoga bermamfaat.

No comments:

Post a Comment