Wednesday, December 23, 2015

(All About Bukalapak) Mari Jualan Yuk, di Bukalapak!



Lapak Milik Saya Di Bukalapak

      Ini bukan iklan atau ada imbalan sesuatu sehingga saya meminta kepada yang membaca tulisan ini, mengajaknya jualan di Bukalapak.

       Murni inisiatif dari saya sendiri. Intinya, mengajak insan Indonesia, khususnya anak muda yang berjiwa bisnis, supaya jualan sesuatu atau barang secara online, melalui situs-situs yang secara gratis memberikan layanan tersebut.


     Bisnis online sudah merupakan salah satu bisnis yang menjanjikan, karena pangsa pasarnya yang besar dan luas. Di luar negeri, para pelaku bisnis, baik perorangan atau perusahaan memamfaatkan bisnis online sebagai sarana penjualan mereka. Banyak kita temukan situs-situs yang menyediakan fasilitas kepada pedagang menjual produknya, yang dijual secara lintas negara. Seperti Ebay, Aliexpress, Amazon, dll. 


            Sama dengan di Indonesia, kini bermunculan situs-situs yang menyediakan fasilitas kepada para pedagang untuk menjualnya secara online. Contohnya, OLX (sebelumnya bernama Toko Bagus, Tokopedia, Bukalapak, dll. 

               Dari semua situs jualan online yang menyediakan fasilitas pedagang menjual barang dagangannya, saya sarankan agar Anda berjualan di bukalapak.


Barang yang saya jual di bukalapak

 
           Mengapa Bukalapak?


       Karena selain fiturenya gampang dioperasikan. Juga Bukalapak kini menjadi situs online jualan nomor satu di Indonesia. Pilihan utama para pembeli online, karena transaksinya aman dan terpercaya. Secara otomatis jejak para pedagangnya dapat dilihat melalui feedback mereka. Selain itu uang pembeli pasti aman, sebab uang masuk ke rekening bukalapak dulu, bukan ke rekening pedagang, dan jika transaksinya sukses (pedagang dan pembeli tidak ada perselisihan/ barang dikirim sesuai permintaan pembeli), uang pembeli yang disimpan sementara di rekening bukalapak akan langsung masuk ke fasilitas pedagang/pelapak yang namanya buka dompet.



Contoh Feedback Positif dari pembeli yang belanja di lapak saya


        Atas kemudahan operasional yang ada di bukalapak, saya sarankan Anda mencoba untuk jualan di bukalapak.

Saturday, December 12, 2015

Novel Gone Girl Sudah Ada Di Toko Buku


Sampul Buku versi Gramedia


Sampul buku Novel versi Bahasa Inggris

versi film/movie

Bagi penggemar film adaptasi novel “Gone Girl” yang dibintangi Ben Affleck berperan (Nick Dunne) dan Rosamund Pike (Amy Dunne) , patut bergembira karena telah ada di Toko Buku Gramedia. Diterbitkan oleh PT. Gramedia Pustaka dengan judul Yang Hilang, dipublish pertama kali pada tanggal 18 Agustus 2015. Jumlah halaman cukup banyak, yakni 616 hal. Harga label tertera Rp. 112000,00.

Jauh sebelum difilmkan novel yang dikarang penulis yang bernama Gillian Flynn sudah best seller, dibaca oleh jutaan orang. saat difilmkan Gone Girl mendapat sambutan yang luar biasa, film dan beberapa pemainnya mendapat nominasi Oscar.

Gone Girl menyambung kesuksesan adaptasi novel best seller yang difilmkan sukses seperti Harry Potter dan lain-lain.

Berikut cuplikan deskripsi novel versi Gramedia  di sampul buku :
  
Nick Dunne : Istriku menghilang. Tepat pada hari ulang tahun
pernikahan kami yang kelima. Ketika pulang hari itu, aku
mendapati sisa-sisa pergumulan di ruang duduk. Polisi
mencurigaiku. Banyak kejanggalan muncul dari hasil
penyelidikan. Parahnya, semua bukti mengarah
kepadaku. Apa yang istriku lakukan terhadapku?

Amy Dunne : Dalam buku harian, aku menulis dia mungkin akan
membunuhku. Kalau suatu hari aku ditemukan
mati... yah, itu bukan lelucon yang lucu. Setahun
belakangan aku sudah mempersiapkan diri.
Agar suamiku tak macam-macam denganku.

Nick harus mengerahkan segala upaya untuk
lepas dari penghukuman media dan publik, menghindar dari penjara dan bahkan hukuman mati. Menyelami isi kepala istrinya yang rumit dan perfeksionis, hanya itu satu-satunya cara 

Ayo beli novelnya, lagi ada discont!

Wednesday, December 2, 2015

Pak Soekarno Lagi Asyik Berdansa (2) ; Berdansa bersama Istri Jepang-nya - Dewi Soekarno

Vintage photo of Dewi Sukarno dancing with a man


Ini foto bajakan kedua (hasil tangkap layar foto dan sunting via HP android) dari penjual online asal luar negeri. Mau lihat foto pertamanya lihat ini ... FOTO PRESIDEN SOEKARNO LAGI DANSA (1)    Di foto kedua ini tampak Soeharto tersenyum didampingi istri tercinta asal Jepang yang berpakaian adat Jawa, yakni batik. Terlihat di sekitar mereka, ada juga pasangan lain yang lagi berdansa.

Sama seperti foto antik sebelumnya, foto dibandrol harga oleh penjual online asal luar negeri dengan harga yang sama seharga 19,9 dollar atau Rp 272603, dengan ongkos ke Indonesia sebesar 9 dollar kirim atau Rp 123288. Kalau punya lebihan uang sudah saya beli itu (buat koleksi atau dijual kembali dengan harga yang tinggi).

Keterangan dalam Bahasa Inggris di bawah foto di atas sama dengan keterangan yang dideskripsikan penjual online asal luar negeri tersebut.

Selamat menikmati foto lama dan kenangan Presiden Soekarno, president pertama Indonesia, sang proklamator.

Monday, November 30, 2015

Pak Soekarno Lagi Asyik Berdansa (1)

1958 Press Photo Indonesian President Sukarno & US Ambassdo Howard Jones Dancing


Entah ada atau tidak foto ini di pencarian google, yang jelas foto ini saya peroleh dengan cara mengcopi atau lebih tepatnya membajak foto di salah satu situs penjualan luar negeri dari penjual yang menjual foto-foto antik. Foto merupakan cetak  asli pada tahun 1958 dengan harga bandrol sekitar 204,88 dollar atau Rp 345556 dengan ongkos kirim 9,9 dollar atau Rp 138750.

Keterangan yang tertulis di bawah foto sama persis dengan keterangan mengenai foto oleh penjual dalam bahasa Inggris.

Kalau tidak salah foto tersebut diambil saat Pak Soekarno dan rombongan mengadakan kunjungan kenegaraan ke Amerika Serikat. 


Dengan teknologi hp android akhirnya foto berhasil diedit, hasilnya seperti di atas.(Nama penjualnya tidak bisa dihilangkan :)


Semoga yang melihat menikmati, persepsi pribadi mengenai foto tersebut boleh dituangkan di kolom komentar atau cukup tersimpan di dalam hati.  


FOTO PRESIDEN SOEKARNO LAINNYA : 
 
FOTO PRESIDEN SOEKARNO LAGI DANSA (1)

Tuesday, November 24, 2015

Novel "Three Sahabat" bag (1)



Gembosnya Ban Dalam Sepeda Motor Kepala Sekolah    




Hari Rabu. Tiga hari sebelum buku raport para pelajar dibagikan, SMA Budi Utomo dihebohkan suatu peristiwa, gembosnya ban dalam sepeda motor Pak Soedirman Kepala Sekolah. Ada orang yang menggembosi dengan benda tajam dan runcing sepertinya menggunakan paku.
Peristiwanya terjadi ketika final lomba tarik tambang antara kelas XII-IPS1 dan kelas XII-IPA4. Lomba tarik tambang merupakan lomba paling bergengsi di antara berbagai program class meetin2 yang diadakan oleh SMA Budi Utomo demi mengisi waktu kosong belajar setelah selesainya ulangan tengah semester dan sebelum buku raport dibagikan. Selain class meeting, waktu kosong pelajaran juga dimamfaatkan untuk kegiatan remedial bagi pelajar yang nilai ulangannya di bawah standar.
Semua mata tertuju ke final tarik tambang tersebut, baik guru-guru, para staf sekolah dan semua siswa-siswi. Hingga terjadinya penggembosan ban dalam sepeda motor Pak Soedirman. Pelaku penggembosan tidak ada yang melihat kecuali dua orang siswa, yakni Amin dan Ramadhan. Itupun yang mengetahui bahwa Amin dan Ramadhan melihat pelakunya adalah Bu Sri.
Sepeda motor Pak Soedirman berada di parkiran sepeda motor para guru yang letaknya dekat dengan kamar kecil siswa. Kebetulan secara bersamaan, Amin dan Ramadhan kebelet pipis. Mereka masuk dan keluar kamar kecil juga hampir bersamaan. Ketika mereka keluar melihatlah peristiwa penggembosan tersebut.
Sedangkan Bu Sri tidak ikut menyaksikan pertandingan tarik tambang, beliau berada di dalam ruangan kelas XI-IPS6, sedang mengisi buku raport para muridnya yang beberapa hari lagi akan dibagikan. Letak kelasnya sekitar 50 meter dari parkiran sepeda motor para guru. Bu Sri keluar kelas untuk membuang beberapa sampah kertas yang tidak terpakai ke kotak sampah yang berada di luar kelas. Jarak kotak sampah sekitar 30 meter dari parkiran sepeda motor para guru.
Usai Bu Sri memasukkan sampah dan mau kembali masuk ke dalam kelas, tidak sengaja Bu Sri melihat juga peristiwa penggembosan tersebut. Namun, dikarenakan jarak Bu Sri cukup jauh dengan para pelakunya, Bu Sri tidak bisa dengan jelas melihat wajah mereka. Pelakunya setelah melakukan penggembosan langsung melarikan diri dengan menutup wajah.
Meskipun Bu Sri tidak secara jelas melihat wajah para pelaku, Bu Sri tahu pelaku penggembosan ada dua orang. Dilihat dari ciri-ciri mereka, pelakunya kemungkinan besar siswa SMA Budi Utomo sendiri.
 “Hayo jawab siapa pelakunya!? Kalian pasti mengetahui siapa mereka. Melihat wajah mereka. Karena kalian paling dekat dengan mereka. Bu Sri mendekati Amin dan Ramadhan langsung bertanya di lokasi kejadian.
“Kami tidak tahu, Bu. Jawab Amin dan Ramadhan serentak, setelah sebelumnya mereka saling bertatapan seolah-olah berbicara dengan hati, kemudian menyahut dengan jawaban yang sama.
“Iya, Bu. Kami tidak tahu siapa mereka, karena mereka menutup wajahnya dengan tangan.” Ramadhan berusaha menjelaskan.
“Akh alasan. Tidak mungkin kalian tidak tahu. Kalian mau melindungi kedua pelaku tersebut. Karena mereka teman kalian. Sekali lagi ibu bertanya, bila kalian tetap tidak mau menjawab! Kalian akan saya laporkan Pak Soedirman, supaya kalian dihukum dengan berat. Ayo jawab! Siapa kedua pelaku tersebut?”
“Benar, Bu. Kami benar-benar tidak tahu.” Amin dan Ramadhan kompak menjawab.
Baik. Kalian berdua tetap tidak mau menyebut siapa pelakunya. Kalian akan saya laporkan Pak Soedirman, supaya kalian dipanggil. Sekarang kalian boleh kembali ke kelas!”
Besok paginya, Amin dan Ramadhan langsung dipanggil dan menghadap Pak Soedirman di ruang kerja beliau.
“Bapak tanya kalian baik-baik! Siapa pelaku penggembosan ban dalam sepeda motor Bapak? Mohon kalian jawab! Tanya Pak Soedirman lembut.
Tidak ada sepatah katapun keluar dari mulut Amin dan Ramadhan, mereka hanya menundukkan kepala dan mengelengkan kepala, menandakan bahwa mereka tidak tahu.
“Dusta, Pak! Mereka sangat dekat dengan pelakunya pada saat kejadian. Ketika kedua orang tersebut menggembosi ban dalam sepeda motor Bapak. Jadi mustahil mereka tidak tahu.” Bu Sri yang duduk di samping Pak Soedirman ikut berbicara.
“Bapak tanya sekali lagi! Siapa pelakunya? Bila tidak!? Bapak akan beri suatu hukuman kepada kalian berdua. Hayo jawab! Nada bicara Pak Soedirman meninggi.
Amin dan Ramadhan sikapnya tetap sama. Tetap tidak ada satupun kata-kata keluar dari mulut mereka. Kembali mereka menundukkan kepala dan menggelengkan kepala, tanda bahwa mereka tidak mau menjawab atau tidak tahu.
Baik. Kalau begitu, kalau kalian tidak mau menjawab. Sehabis libur sekolah, sekitar sepuluh harian lagi, Di hari pertama masuk sekolah. Bapak akan mengadakan sidang istimewa yang akan dihadiri oleh semua pelajar, semua guru dan semua staf di sekolah ini untuk hadir di sidang tersebut. Tidak ada upacara bendera pada hari itu. Bapak harapkan kalian mau untuk menjawab siapa pelaku penggembosan ban dalam sepeda motor Bapak. Kalau kalian mau menjawab kalian selamat. Bila tidak kalian akan dihukum.
”Tapi bukan saya yang menentukan kalian bersalah atau tidak. Dan bukan saya yang menentukan hukuman apa yang akan kalian dapatkan, jika kalian tidak mau menjawab. Yang menentukan adalah dewan guru yang terdiri dari 13 orang. Dalam sidang tersebut kalian boleh ditemani oleh orang tua, wali murid atau siapa saja untuk mendampingi kalian di persidangan. Sekarang kalian boleh keluar dari ruangan ini! Selamat bertemu di hari sidang istimewa tersebut.” Pak Soedirman berbicara agak keras dan sedikit emosi, karena Amin dan Ramadhan tidak mau menjawab dan memberitahukan siapa pelaku penggembosan sepeda motor beliau.
Amin dan Ramadhan berjalan keluar dari ruangan kepala sekolah dengan wajah lesu dan berjalan menunduk lemah. Ramadhan mempercepat langkahnya menuju kelas meninggalkan Amin, tanpa menyapa atau berkata satu patah katapun kepada Amin. Ramadhan dan Amin memang beda kelas. Amin kelas XI-IPA3, sedangkan Ramadhan kelas XI-IPA5.
Amin disambut dua sahabat karibnya, Satrio dan Abdurrahman. Mereka setia menunggu, sejak awal Amin masuk ruangan kerja Pak Soedirman.  Menunggu dengan perasaan cemas dan khawatir.
“Ada apa, Min? Kok kamu dipanggil Kepala Sekolah?” Tanya Satrio penasaran.
“Masalah sepeda motor Pak Soedirman kemaren yang digembosi orang. Aku dan Ramadhan ditanya siapa pelakunya, karena saat kejadian kami dianggap menyaksikan dan mengetahui siapa pelakunya.”
“Terus. Kamu sebutkan pelakunya?” Tanya Satrio lagi.
“Tidak.”
“Emang kamu tahu siapa pelakunya?” Abdurrahman juga ikut bertanya penasaran.
“Kalau yang itu aku tidak mau menjawabnya, Man.” Jawab Amin pelan.
 “Ramadhan bagaimana? Dia sebut siapa pelakunya?” Satrio kembali bertanya.
“Tidak. Dia juga bungkam.”
“Terus. Masalah penggembosan Pak Soedirman ini, sudah selesai atau belum? Kamu dan Ramadhan mendapat hukuman dari Pak Soedirman?” Satrio mencerca Amin dengan pertanyaan-pertanyaan.
 “Masalahnya belum selesai. Aku dan Ramadhan juga belum dihukum Pak Soedirman.” Jawab Amin.
“Tindakan Pak Soedirman terhadap masalah ini?” Selidik Satrio.
“Pak Soedirman akan mengadakan sidang istimewa yang dihadiri semua siswa-siswi, guru-guru dan para perangkat sekolah. Aku dan Ramadhan yang akan di sidang. Kami diminta mau menyebutkan siapa pelaku penggembosan sepeda motor beliau. Di sidang tersebut, kami boleh didampingi orang tua atau wali siswa atau siapa saja boleh sebagai pendamping.” Jelas Amin
“Kapan waktunya?”
“Hari pertama masuk sekolah, setelah liburan tengah semester.”
“Aduh, masalahnya sampai segitunya. Harus sidang istimewa segala. Kalau kamu dan Ramadhan tidak menyebut pelakunya, apa sangsinya?”
“Kami akan dihukum berat, bahkan bisa dikeluarkan dari sekolah ini. Kecuali kami mau menyebutkan siapa pelakunya.”
 “Kalau  begitu sebut saja pelakunya di sidang istimewa nanti! Kalau kamu memang tahu pelakunya.”
‘’Kalau itu aku menunggu sidang istimewa saja, Sat.’’
‘’Ayo kita masuk kelas! Kayaknya Pak Yusuf, wali kelas kita sudah ada di kelas untuk memberi pengarahan.’’ Abdurrahman memperingatkan Satrio dan Amin yang serius ngobrol.
Mereka berlari kecil menuju kelas XI-IPA3, kelas mereka yang jaraknya sekitar 60 meter dari dari ruangan kepala sekolah.
Abdurrahman yang berada di depan, berlari terbalik menghadap Satrio dan Amin yang berlari di belakang. Abdurrahman mengejek mereka berdua. Kesepuluh jari tangan ditarik-tarik ke depan dada seolah-olah memberi isyarat agar mereka berdua mengejarnya. Karena berlari terbalik Abdurrahman tidak menyadari di depannya ada Mang Udin pesuruh sekolah yang membawa nampan berisi beberapa gelas minuman dan kue-kue. Hampir saja Abdurrahman menabrak Mang Udin, kalau saja Mang Udin tidak gesit menghindar dengan cara melompat.
  “Et et et et et eiiiiiit. Hati-hati, dong! Teriak Mang Udin sambil melompat ke samping kiri. Hampir saja nampan yang dibawanya terjatuh. Untung saja, Mang Udin bisa menjaga keseimbangan.
Abdurrahman berhenti. Kedua telapak tangannya disatukan dan disilangkan di depan wajah. Ia menganggukkan kepala dan wajahnya ke atas dan ke bawah berkali-kali, sambil berkata, “Maaf, Mang tidak lihat. Maaf ya, Mang Udin yang ganteng. Paling baik dan cakep sedunia.
“Ya, Sudah. Ayo kembali ke kelas! Belajar!”
Satrio dan Amin tertawa terbahak-bahak melihat kejadian tersebut. Mereka pun kini meninggalkan Abdurrahman di belakang. Sambil berlari kecil mereka mengejek Abdurrahman dan serentak berkata, “Ayo, Abdurrahman! Sekarang kamu yang kejar kami. Ha Ha Ha Ha Ha.”
“Eh jangan tinggalkan aku. Tunggu!”

***

ket : ini novel naskahnya pernah ditolak oleh Bentang Pustaka, semoga pembaca online tidak menolak untuk sekedar membacanya. 

Saturday, March 14, 2015

Rahasia Matematika 300 + 9 dalam Surah Al-Kahfi, Kisah Penghuni Goa





Dalam surah Al-Kahfi, di salah satu ayatnya ada keterangan tentang tertidurnya para penghuni gua (ashabul kahfi) yang dinyatakan berbentuk angka, yakni 'tiga ratus tambah sembilan' (300+9). 


Mengapa tidak langsung disebut 309 saja? Ternyata ada rahasianya. Rahasia keajaiban Alquran.

 
Tertidurnya para wali Allah itu, terjadinya sembilan tahun sebelum dan tiga ratus tahun setelah kelahiran nabi Isa a.s (antara -7SM--2M/awal-awal tahun masehi). Jadi, dibangunkan sekitar tahun 300M, 25 tahun sebelum konsili Nicea I, pertemuan pendeta dan rahib kristiani, pengangkatan nabi Isa a.s sebagai Tuhan.

Friday, March 13, 2015

Alhamdulillah, Bibi Penjaja Sayur Itu, Kini Berhijab




Tidak seperti PNS atau karyawan perusahaan lainnya, saya ngantor kerja jam sepuluh pagi. (Pekerjaan of the record :) )
 
Menunggu waktu kerja, biasanya saya nyantai di belakang rumah. Cari ide, nulis buat posting ke KBM, lanjutkan menulis proyek novel, memandang langit duha yang indah. Terkadang, pesawat lewat di atas langit belakang rumah. Tanpa malu dilihat tetangga, menjemur pakaian pun saya lakukan.
 
Saat nyantai di belakang rumah itu, setiap hari, saya lihat ada bibi penjaja sayur-mayur dan kebutuhan dapur lainnya, dengan bergerobak datang menjajakan dagangan. Di belakang rumah itu, ada beberapa rumah tetangga, dan kepada para ibu di rumah-rumah itu, si bibi menawarkan.
 
Bibi penjual sayur itu baru saja berjualan sekitar enam bulan yang lalu. Waktu awal-awal melihat dan beli dagangan si bibi, saya lihat penampilannya jauh dari disebut wanita muslimah yang semestinya menutup aurat. Celana selutut, baju kaos pendek.
 
Setiap hari saya usahakan membeli dagangan si bibi, meski harus gabung sama ibu-ibu dan cuma beli lima ribu rupiah. Beli bawang, cabe, atau kue-kue ringan.
 
Suatu waktu, hari Jumat, saya lihat penampilan si bibi lain. Ia memakai jilbab di kepala. Meski masih memakai kaos berlengan pendek.
 
"Wah, Bibi cantik, kalau begini." pujiku sopan, saat membeli bawang merah.
 
"Ini khusus hari Jumat." sahut si bibi.
 
"Coba setiap hari begini, Bi." kataku lagi, sambil berlalu pergi. Si bibi cuma tersenyum.
 
Alhamdulillah, hari-hari berikutnya si bibi selalu berjilbab saat berjualan. Bahkan tidak pakai kaos berlengan pendek lagi, selalu berlengan panjang.
 
Saya tidak tahu ibadah si bibi. Hanya Allah SWT yang Maha Tahu ketaqwaan seorang hamba. Namun, yang jelas kini ia selalu berhijab jika keliling jualan.
 
Saya pun tidak merasa bahwa dikarenakan pujian saya kemaren ia terus memakai hijab. Pasti hidayah Allah. Saya hanya bersikap santun kepada saudara muslim, ikhlas mengikrom (beli dagangan si bibi), dan sedikit nasehat hikmah, Alhamdulillah, lewat kesan positif itu, Allah jadikan cahaya hidayah kepada si bibi untuk terus berhijab.
 
Berdakwah bukan harus menjadi ahli agama dulu atau langsung bicara perkara agama ke manusia lainnya. Berpakaian islami pun termasuk dakwah. Orang akan teringat masjid, atau Allah, saat melihat seseorang yang berpakaian islami. Bersikap sopan-santun, meski hanya menyunggingkan senyum saat bertemu saudaranya juga termasuk dakwah. Berkepribadian muslim yang ramah, jujur, amanah, terpercaya, termasuk dakwah pula.

Sebab-sebab Kematian Membuat Lupa Sama Malaikat Maut (Sebab Kematian Manusia)

gambaran Malaikat Maut


"Kenapa meninggalnya?" sebuah pertanyaan paling banyak ditemukan, jika menghadapi meninggalnya seseorang.
 
"Oh, kata dokter, karena komplikasi jantung, ginjal dan paru-paru."
 
"Si bayi kurang giji."
 
"Karena tertabrak mobil."
 
"Dibunuh."
 
"Stroke."
 
"Serangan jantung."
 
"Kanker ini ..."
 
Dan sebab-sebab kematian lainnya.
 
# Manusia lupa, bahwa sebenarnya malaikat maut-lah yang mencabut ruh. Sedang, sebab-sebab kematian menjadikan manusia lupa akan sosok malaikat maut, sang pencabut nyawa.

Meneladani Ketaatan Iyash (Seorang Pemelihara Kuda Kerajaan)





Mungkin cerita ini banyak beredar di internet, karena saking terkenalnya. Namun, saya tulis kembali, sesuai memori ingatan yang pernah didengar.


Dulu, di sebuah kerajaan ada seorang pemelihara kuda istana yang bernama Iyash. Ia sangat disayangi Raja. Perhatian dan cinta sang raja melebihi para menteri dan pejabat tinggi istana lainnya, hingga membuat mereka iri dan cemburu kepada Iyash.
 
Pasti ada sikap dan sifat terpuji Iyash, yang menyebabkan sang raja sangat menyukainya.
Suatu hari Raja membuat semacam ujian (fit and profer test), sekalian pembuktian, mengapa sang raja menyayangi si pemelihara kuda kerajaan. Raja mengundang semua pejabat tinggi, para menteri, termasuk Iyash hadir dan berkumpul di istana.
 
Raja mengadakan jamuan. Masing-masing yang hadir dihidangkan satu buah jeruk. Semuanya diminta memakannya.
 
Saat mengunyah irisan pertama buah jeruk, semua wajah yang mencicipi, menunjukan ekspresi kekecutan. Buah jeruk yang dikunyah rasanya sangat asem. Sisa irisan jeruk tidak dimakan lagi, cuma sampai gigitan dan kecapan irisan pertama. Bahkan yang di dalam mulut dimuntahkan.
 
Ternyata Raja sengaja menghidangkan jeruk asem tersebut kepada semua orang yang diundangnya.
 
Namun berbeda bagi si Iyash. Ia terus mengunyah irisan demi irisan jeruk. Wajahnya senyam-senyum begitu menikmati.
 
Para menteri dan pejabat tinggi kerajaan heran dengan sikap Iyash. Berpendapat bahwa si pemelihara kuda itu sudah gendeng. Atau otaknya sudah tidak waras. Jeruk yang asem dan kecut dikunyahnya seolah-olah menikmati jeruk yang manis.
 

***
 
Berikutnya, Raja memberi masing-masing tamunya satu kalung emas bertahta permata indah yang harganya sangat mahal.
 
Namun selanjutnya, semua tamu yang hadir beropini, bahwa Raja ikut-ikutan gila kayak Iyash, yang sebelumnya keenakan menikmati jeruk asem. Sang Raja memberi lagi satu palu godam ke tamunya, dan meminta mereka memecah dan menghancurkan kalung permata. Karena merasa kalung mewah merupakan hadiah pemberian Raja dan merasa sayang, tak seorang tamu pun yang mengikuti titah raja. 


Namun hanya satu orang yang taat, yakni Iyash. Tanpa ragu dan tidak merasa kehilangan, si pemelihara kuda itu menghancurkan kalung hingga pecah berkeping-keping. 


***
 

Itulah gambaran seorang hamba dengan Tuhannya. Kecut, manis, asem, pedas, asin kehidupan adalah pemberian Allah. Seorang insan yang meyakini bahwa ia hanya seorang budak Tuhannya, akan selalu merasa gembira, syukur dan tidak protest atas segala pemberian Sang Maha Pencipta. 

 
Begitupula dengan segala perintah Tuhan. Mesti menaati perintahnya dalam setiap saat dan keadaan. Meskipun perintah itu terasa pahit dan bertentangan dengan hati. Dan meskipun, perintah tersebut, diharuskan menjauhi sesuatu yang indah dan menyenangkan.
 

***