Tidak seperti PNS atau karyawan perusahaan lainnya, saya
ngantor kerja jam sepuluh pagi. (Pekerjaan of the record :) )
Menunggu waktu kerja, biasanya saya nyantai di belakang rumah. Cari ide, nulis
buat posting ke KBM, lanjutkan menulis proyek novel, memandang langit duha yang
indah. Terkadang, pesawat lewat di atas langit
belakang rumah. Tanpa malu dilihat tetangga, menjemur pakaian pun saya lakukan.
Saat nyantai di belakang rumah itu, setiap hari,
saya lihat ada bibi penjaja sayur-mayur dan kebutuhan dapur lainnya, dengan
bergerobak datang menjajakan dagangan. Di belakang rumah itu, ada beberapa
rumah tetangga, dan kepada para ibu di rumah-rumah itu, si bibi menawarkan.
Bibi penjual sayur itu baru saja berjualan sekitar
enam bulan yang lalu. Waktu awal-awal melihat dan beli dagangan si bibi, saya
lihat penampilannya jauh dari disebut wanita muslimah yang semestinya menutup
aurat. Celana selutut, baju kaos pendek.
Setiap hari saya usahakan membeli dagangan si bibi,
meski harus gabung sama ibu-ibu dan cuma beli lima ribu rupiah. Beli bawang, cabe, atau
kue-kue ringan.
Suatu waktu, hari Jumat, saya lihat penampilan si
bibi lain. Ia memakai jilbab di kepala. Meski masih memakai kaos berlengan
pendek.
"Wah, Bibi cantik, kalau begini." pujiku
sopan, saat membeli bawang merah.
"Ini khusus hari Jumat." sahut si bibi.
"Coba setiap hari begini, Bi." kataku
lagi, sambil berlalu pergi. Si bibi cuma tersenyum.
Alhamdulillah, hari-hari berikutnya si bibi selalu
berjilbab saat berjualan. Bahkan tidak pakai kaos berlengan pendek lagi, selalu
berlengan panjang.
Saya tidak tahu ibadah si bibi. Hanya Allah SWT
yang Maha Tahu ketaqwaan seorang hamba. Namun, yang jelas kini ia selalu
berhijab jika keliling jualan.
Saya pun tidak merasa bahwa dikarenakan pujian saya
kemaren ia terus memakai hijab. Pasti hidayah Allah. Saya hanya bersikap santun
kepada saudara muslim, ikhlas mengikrom (beli dagangan si bibi), dan sedikit
nasehat hikmah, Alhamdulillah, lewat kesan positif itu, Allah jadikan cahaya
hidayah kepada si bibi untuk terus berhijab.
Berdakwah bukan harus menjadi ahli agama dulu atau
langsung bicara perkara agama ke manusia lainnya. Berpakaian islami pun
termasuk dakwah. Orang akan teringat masjid, atau Allah, saat melihat seseorang
yang berpakaian islami. Bersikap sopan-santun, meski hanya menyunggingkan
senyum saat bertemu saudaranya juga termasuk dakwah. Berkepribadian muslim yang
ramah, jujur, amanah, terpercaya, termasuk dakwah pula.
betul dengan semua yang sudah anda uraikan yesss obat pembesar penis
ReplyDelete